Selasa, 14 Mei 2013

Jenis Pesawat Udara

Post By : Eba Gazalba, 14 Mei 2013

JENIS PESAWAT TERBANG MENURUT JUMLAH SAYAP

Dari perkembangan manusia membuat pesawat terbang ternyata pesawat terbang tidak hanya mempunyai sepasang sayap saja, tetapi ada yang lebih dari sepasang fungsinya untuk mendapatkan gaya angkat (lift) yang lebih besar pada kecepatan terbang yang relatip kecil

Pembagian pesawat terbang atas jumlah sayap adalah sebagai berikut:
> Pesawat terbang bersayap tunggal (Monoplane)
Contoh: Mustang, Dolphin, Boing 737, 747 dll...
> Pesawat terbang bersayap ganda dua (Biplane)
Contoh: Foker, Bever, Aveter,dll...
> Pesawat terbang sayap ganda tiga (Triplane)
Contoh: Do-28/Domer
> Pesawat terbang memiliki tambahan wing kecil (Susqueplane)
Contoh: Cry Lupa,..he..he


JENIS PESAWAT TERBANG MENURUT LETAK SAYAP

Karena letak sayap yang berbeda-beda terhadap kedudukan badan pesawat terbang (Fulelage) Maka pesawat terbang dapat dibedakan atas:
> Pesawat terbang parasol, Pesawat terbang yang sayapnya dipasang di atas badan pesawat dengan perantaraan bagian penyangga
> Pesawat terbang bersayap tinggi (High wing aircraft), Sayap ini dipasang langsung di bagian atas badan pesawat
> Pesawat terbang bersayap tengah (Mid wing aircraft), Sayap ini dipasang di tengah-tengah badan pesawat
> Pesawat terbang bersayap bawah (Low wing aircraft), Sayap ini dipasang langsung di bagian bawah badan pesawat.

JENIS PESAWAT TERBANG MENURUT BENTUK SAYAP

Selain dari pada kedudukan sayap terhadap badan pesawat, maka pesawat terbang dapat juga ditinjau dari bentuk sayap, Bentuk sayap sangat erat hubungannya dengan sifat-sifat aerodinamis dari pesawat terbang yang bersangkutan,termasuk kemampuan (performance) pesawat terbang tersebut.

Bentuk sayap yang paling banyak kita kenal adalah:
> Sayap lurus (Straight wing/rectangular wing)
> Sayap condong ke belakang (Swept back wing)
> Sayap tirus (Tapered wing)
> Sayap segi tiga (Delta wing)

Selain bentuk-bentuk yang telah diterangkan di atas, masih terdapat beberapa macam bentuk sayap yang akhir-akhir ini sudah mulai diperkenalkan.
Bentuk-bentuk tersebut adalah:
> Sayap condong ke depan (Swep forward wing)
> Sayap bentuk gabungan tirus dan condong ke belakang (Tapered and swept back wing)
> Sayap bentuk geometri

JENIS PESAWAT TERBANG MENURUT BENTUK BIDANG STABILIZER

Pada bidang-bidang ekor pesawat terbang terdapat dua buah bidang stabilizer, yaitu bidang vertical stabilizer dan Horizontal stabilizer,apa kah itu?
*V.stabilizer adalah bidang keseimbangan pesawat terbang yang dipasang secara tegak pada empenage/tail selection yang berfungsi utuk mengimbangi gaya torque/puntir yang diakibatkan putaran Engine atau Propeler
*H.stabilizer adalah bidang keseimbangan pesawat terbang yang dipasang secara tidur/horizontal pada empenage/tail selection yang berfungsi untuk mengimbangi semua beban/moment yang berada didepan titik CG (Centre of Grafity)
Seperti halnya pada sayap bidang-bidang stabilizer ini mempunyai beberapa bentuk antara lain:
> Bentuk lurus (Straight stabilizer/reetangular stabilizer)
> Bentuk tirus (Tapered stabilizer)
> Bentuk condong ke belakang (Swept back stabilizer)

Tetapi pada umumnya vertikal stabilizer mempunyai bentuk tirus dan sedikit condong ke belakang..

JENIS PESAWAT TERBANG MENURUT BENTUK RODA PENDARAT

Pesawat terbang dapat dibedakan bentuk roda pendarat atau landing gear yang dipergunakannya, pada umumnya dapat dibagi atas:
> Pesawat terbang pendarat ekor (tail wheel aircraft)
Contoh: Gelatik, DC-3, Mustang, Piper Cub,dll..
> Pesawat terbang beroda pendarat hidung (Nose wheel aircraft)
Contoh: LT-200, Fokker-27/28, Hercules,dll..
> Pesawat terbang beroda pendarat ganda (Multi under carriage aircraft)
Contoh: Boeing 747,dll..
> Pesawat terbang yang mempunyai pendarat pelampung (Seaplane/floater)
Contoh: Otter,dll..
Untuk mengurangi gaya hambat yang timbul (Drag) selama terbang, maka pesawat diperlengkapi dengan roda pendarat yang dapat dimasukkan ke dalam konstruksi pesawat terbang, Pesawat yang demikian termasuk jenis pesawat terbang yang "Retractable landing gear", sedangkan pesawat terbang yang roda pendaratnya tidak dapat dilipat atau dimasukan disebut "fixed landing gear" kadang-kadang diperlengkapi dengan wheel fairing

JENIS PESAWAT TERBANG MENURUT JUMLAH MOTOR

Karena jumlah motor yang dipasang pada setiap jenis pesawat tidak selalu hanya satu, jumlah motor dalam suatu pesawat terbang akan sangat berpengaruh pada kemampuan pesawat tersebut, Penggolongan jenis pesawat terbang atas jumlah motor yang dipasang adalah sebagai berikut:
> Pesawat terbang bermotor tunggal (Single engine aircraft)
> Pesawat terbang bermotor dua (Two engine aircraft)
> Pesawat terbang bermotor ganda (Multi engine aircraft)............

Senin, 13 Mei 2013

Membuat Pesawat Aeromodelling Dengan Kayu

Post by : Eba Gazalba, 13 mei 2013




                                                                                                                                                                              




 Pecinta aeromodeling pasti mengenal kayu balsa sebagai bahan untuk membuat pesawat model. Kayu balsa (Acroma Bicalor) mempunyai berat jenis 0,29 kg, lentur, dan tidak gampang lapuk, yang menjadikannya cocok sebagai bahan pesawat model.

Sebetulnya banyak jenis kayu yang dapat pula dipakai sebagai bahan pesawat
aero model, seperti kayu agatis, sengon, dan randu. Namun, kayu balsa tetap menjadi pilihan terbaik sampai sekarang, lantaran ringan dan lentur. Karena sifatnya itu, kayu balsa pun bisa digunakan untuk keperluan lain, misalnya, dibuat pelampung kapal, rakit, perahu, kerajinan tangan, atau bahan bangunan, seperti usuk, reng, dan maket bangunan.


Pohon kayu balsa yang berasal dari Costarica, Amerika Latin, masuk ke Indonesia sekitar abad ke 18. Sekarang ini, pohonnya dapat dijumpai di berbagai tempat di Tanah Air, antara lain di Jember, Ciamis, Tasikmalaya, Cilacap, Bogor, Bali, Gorontalo, Palu, Papua, dan Kalimantan Tengah.


"Kayu balsa masuk ke Jawa Barat, khususnya ke Tasikmalaya dan Ciamis, tahun 1928-an. Pihak perhutanan Belanda menanamnya secara teratur di berbagai tempat," papar Jony, seorang penanam kayu balsa di kawasan Tasikmalaya dan Ciamis, di rumahnya di Tasikmalaya, Januari lalu.


Tahun 1946, lanjut Jony, beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, Belanda menyerahkan berbagai hutan luas yang terdiri dari bermacam-macam tanaman, termasuk hutan kayu balsa kepada Indonesia. "Karena mungkin dianggap tidak produktif dan belum tahu manfaatnya, tidak seperti hutan jati, mahoni, sengon, dan agatis. Tahun 1971-an hutan kayu balsa dimusnahkan. Barulah pada beberapa tahun lalu, mulai ada orang yang menanam kayu balsa. Itupun setelah ada permintaan dari masyarakat, antara lain untuk bahan pesawat
aero model," ujarnya.


Masih tumpang sari


Sampai sekarang, belum ada perkebunan atau hutan khusus berupa hamparan tumbuhan kayu balsa yang teratur. Tumbuhnya, umumnya, tumpang sari atau bercampur dengan tanaman lain.


"Menanam pohon kayu balsa itu dengan bijinya. Biji yang akan ditanam itu dimasukkan ke dalam air panas, lalu dibiarkan selama dua hari atau sampai kulit luarnya terlepas, " Jony menerangkan cara bercocok tanam kayu balsa.


Untuk memperoleh batang yang bagus, yaitu kayu empuk dan ringan, katanya, sebaiknya menanam biji kayu balsa di daerah lembab atau dekat air. Sebaliknya, jika ditanam di tanah yang keras dan kering, kayu pun akan keras sehingga kurang baik untuk
aero model plane. Cara penanaman yang baik dengan jarak 4-5 meter antara pohon satu dengan pohon lainnya. Kayu yang pas akan didapat setelah pohon berusia 4-5 tahun.


Biasanya, batang pohon kayu balsa dipotong dengan ukuran 110 cm, dan setelah diolah menjadi lembaran siap dipakai, rata-rata panjangnya 91 cm. Sementara tebalnya bervariasi, mulai dari 1 mm sampai 10 mm. Demikian lebarnya, ada yang 2,5 cm, 5 cm, 7,5 cm, dan 10 cm. "Dari satu kubik batang kayu balsa, setelah dipotong-potong dan diolah, bahan yang ideal untuk pesawat model hanya sekitar sepertiga bagiannya atau 30 persennya," ujat Ir. Tj. Imin Setiawan, perajin kayu balsa, di pabriknya di Tasikmalaya.


Menurut Imin, beberapa pecinta
aero model plane masih membeli kayu balsa dari luar negeri, seperti dari Singapura, Jepang, dan Amerika. Alasannya, kualitasnya lebih baik, seperti lebih presisi.


Menurut F.A. Boji Subari AS, aeromodeler dari Diklat Penerbangan Yayasan "Tutuko", Surakarta, pada pesawat model jenis control line (U Control) khususnya untuk F2 B (aerobatic) dan F2 C (team race), yang terbuat dari kayu balsa biasanya bagian badan, sayap, dan ekor, sedangkan F2 D (combat) hanya pada badan dan ekor atau stabilo. Sementara itu, hampir seluruh bagian helikopter model tidak ada yang dibikin dari kayu balsa.



Mengenal Ground Support Equipment (GSE)

Post by : Eba Gazalba, 13 mei 2013
Ground Support Equipment biasa ditemukan di suatu Bandar Udara , terkadang berada di jalur area pelayanan terminal. Peralatan ini digunakan untuk melayani pesawat terbang sebelum keberangkatan maupun setelah tiba di bandara, dinamakan ground support equipment karena peralatan ground handling ini dapat mendukung operasi pesawat ketika berada di darat. Adapun fungsi umum dari peralatan ini meliputi ground power operations, aircraft mobility, dan loading operations (penumpang dan barang).


Ground support equipment
Banyak Airlines yang melakukan sub contract dengan perusahaan ground handling di bandara ataupun handling agent, atau juga dengan Airline lainnya. Ground handling memiliki banyak persyaratan dalam memberikan pelayanan dari pesawat pengangkut penumpang, diantara waktu tiba harus berada di (apron) pintu terminal dan keberangkatan selanjutnya juga demikian. Kecepatan, akurasi, dn efisiensi sangatlah penting di dalam pelayanan ground handling. in order untuk meminimalisir waktu yang terbuang (turnaround time), selama pesawat berada di pintu.
Airlines kecil terkadang memperbaiki sub contract dengan Airline yang lebih besar dan memiliki reputasi. Melalui kerja sama jangka pendek, yang merupakan alternatif termurah.

Ada beberapa kategori untuk ground support equipment, dan (GSE) terdiri dari dua kategori, yaitu:
1.non-powered equipment
2.powered equipment

1. NON-POWERED EQUIPMENT
CHOCKS

Chock digunakan untuk mencegah pesawat berg erak ketika parkir di apron atau di hanggar. Chocks diletakkan di depan dan di belakang roda landing gear pesawat. Chocks terbuat dari kayu yang keras atau karet yang keras.

BAG CARTS
Kereta angkut (Baggage carts), digunakan u ntuk mengangkut cargo, excess baggage, mail, dan material lainnya dari terminal ke pesawat atau sorting facility. Carts dilengkapi dengan system pengereman dengan memblok roda sehingga tidak bergerak ketika akan disambungkan dengan balok untuk ditarik. Banyak kereta yang dilengkapi dengan penutup, kecuali untuk bagian yang menggunakan plastik dilindungi dengan terpal sehingga items terlindungi dari kondisi cuaca.


DOLLIES FOR CONTAINERS AND PALLETS

Trolli untuk container dan pallet digunakan untuk mengangkut muatan di container dan pallet. Dari keduanya memiliki inbuilt rollers atau roll untuk memudahkan di dalam mengangkut container dan pallet ke dalam space pesawat. Container dan pallet juga wajib dilengkapi dengan built-in fuses. Mekanik rem bergantung kepada konstruksi blok roda ketika trolli diangkat ke atas atau sebaliknya. Trolli untuk container memiliki pola memutar untuk membuat container dapat berbalik arah secara langsung saat proses loading ke dalam pesawat. Semua bagian pada trolli, baik roda, pole, system pengereman, bagian sambungan haruslah sesuai prosedur.

2. POWERED EQUIPMENT REFUELLERS

HYDRANT TRUCK AIRCRAFT REFULLER
Aircraft refuellers biasa juga disebut fuel truck, atau hydrant truck. Fuel truck sendiri dapat mengangkut bahan baker sekitar 10,000 US gallons, fuel truck memiliki alat pemompa, penyaring, selang karet, dan peralatan lainnya. Sebuah hydrant cart bergerak ke pipeline network untuk menyediakan bahan bakar pesawat. Ada perbedaan yang signifikan antara hydrant system dengan fuel truck, hydrant system lebih menguntungkan karena fuel truck harus mengisi kembali secara berkala.

TUGS AND TRACTORS
Tugs dan tractors memiliki beberapa fungsi dan tujuan di dalam memberikan pelayanan pendukung di darat. Mereka digunakan untuk menarik atau menggerakkan alat-alat ground support yang mengalami kerusakan, termasuk bag carts, mobile air conditioning units, air starters, lavatory carts, and peralatan lainnya.


GROUND POWER UNITS

Ground power units
Ground power unit adalah kendaran yang mampu menyuplai tenaga ke pesawat yang sedang berada di parkir area. Ground power units juga memungkinkan dapat menyuplai jetway, mempermudah suplai energi listrik ke pesawat. Semua pesawat yang memiliki syarat 28V arus searah, dan 200V 400HZ arus bolak balik, energi listrik dibawa dari sebuah generator yang disambungkan ke pesawat lewat kabel yang sangat tebal. Kabel penghubung ini adalah standar untuk semua pesawat.

AIRPORT BUSES

Bis digunakan untuk mengangkut penumpang, dan memindahkan penumpang dari pesawat ke terminal, atau dari satu terminal ke terminal yang lainnya. Di beberapa Bandar udara bis hanya dapat digunakan untuk penumpang yang berada di lantai dasar, apabila berada di lantai 2 biasanya penumpang menggunakan garbarata, bis terkadang disebut sebagai mobile lounges.


CONTAINER LOADER

Loader untuk pesawat berbadan lebar (aircraft platform) digunakan untuk loading dan unloading cargo yang berada di container atau di pallet. Loader memiliki dua peron yang secara bebas mengangkat dan menurunkan. Container dan pallet saat di loader digerakkan dengan built-in rollers atau roda, dan diangkut ke pesawat melewati peron.


TRANPORTERS

Container transporters
Transporters adalah peron kargo yang memiliki konstruksi untuk membantu proses loading dan unloading. Tipe transporter tergantung pada load capacity container yang akan diangkut, dan berlaku juga untuk pallet serta transporter yang lebih besar.

AIR STARTER

A jet air starter
Sebuah air starter adalah sebuah kendaraan yang dilengkapi dengan mesin gas turbin yang, selama menghidupkan pesawat membutuhkan udara seperlunya agar mesin pesawat dapat hidup. Selama kompresor tidak bisa bekerja sendiri mengantarkan udara yang cukup, udara disediakan oleh air starter. Air starter mengeluarkan udara dengan selang yang didekatkan ke pesawat.


POTABLE WATER TRUCKS
Potable water trucks adalah kendaraan khusus yang mengisi drinking water di tangki pesawat. Air disaring dan dilindungi dari beberapa elemen selama tersimpan di kendaraan. Sebuah pompa di kendaraan membantu menggerakkan air dari kendaraan ke pesawat.
LAVATORY SERVICE VEHICLES
Kendaraan lavatory service kosong dan mengisi dari lavatories onboard aircraft, kotoran yang tersimpan di tangki, kemudian dibersihkan dengan kendaraan ini, setelah tangki dibersihkan kemudian diberikan campuran air dengan disinfecting concentrate, biasa disebut blue juice. Beberapa Bandar udara memiliki kereta lavatory yang lebih kecil dan harus ditarik dengan penarik.

CATERING VEHICLE

Catering vehicle
Catering juga meng unloading minuman dan makanan yang tidak habis terkonsumsi, selain me loading makanan dan minuman yang baru untuk penumpang dan crew. Tipe makanan di antar dengan kereta yang distandarkan. Makanan dibuat di darat sesuai dengan banyaknya permintaan (apart from chilling or reheating).
Kendaraan catering terbuat dengan lifting system, platform and an electro-hydraulic control mechanism. Kendaraan dapat mengangkat dan menurunkan, peron dapat menggerakkan ke depan pesawat.

BELT LOADERS
Belt loader adalah kendaraan yang menyediakan moveable belts untuk loading dan unloading baggage dan cargo. Sebuah belt loader digerakkan untuk membuka ruang di bawah pesawat, dikenal sebagai bin atau pit. Belt loader banyak digunakan pesawat kecil yang tidak dapat menggunakan container. Baggage tersimpan tanpa container melainkan dengan bulk loading.
PASSENGER BOARDING STAIRS

Passenger boarding stairs terkadang disebut tangga udara, digunakan untuk mengangkut penumpang dari darat ke kabin pesawat. Semenjak banyak pesawat yang memiliki pintu pesawat yang tinggi dari darat, tangga membantu penumpang naik dan turun dengan aman serta efisien. Ada beberapa tangga yang seperti eskalator sehingga mempermudah penumpang, ada juga tangga yang biasa saja. Banyak tangga yang dapat menyesuaikan ketinggian tangga dengan ketinggian pesawat.


PUSHBACK TUGS AND TRACTORS

Taxing in/pushing back

Pushback tugs banyak digunakan untuk menarik pesawat dari runway menuju apron, begitu juga sebaliknya. Tugs ini sangat bertenaga karena memiliki mesin yang besar. Pushback tug juga bisa mendorong pesawat dalam beberapa situasi, seperti mendorong ke hangar. Ukuran tugs disesuaikan dengan ukuran pesawat. Beberapa tugs menggunakan tow-bar sebagai penghunbung antara pesawat dengan tug itu sendiri. Selama menarik tugs menggunakan gear secara perlahan agar mempermudah

DE /ANTI-ICING VEHICLES

A de/anti-icing vehicle
Prosedur dari de/ anti icing, melindungi pesawat dari kebekuan akibat tertutup salju, dengan menggunakan kendaraan khusus yang memiliki tangan-tangan, seperti sebuah cherry picker untuk mempermudah akses masuk ke pesawat. Sebuah selang penyempot khusus mencairkan ice pada pesawat, juga mencegah penumpukkan salju selama berada di darat.

Komponen Dasar Pesawat Dengan Fungsinya

Posted : Eba Gazalba, 13 mei 2013
Hal yang pertama yang orang perhatikan jika berada di bandara adalah bervariasinya pesawat dan desainnya. Walaupun selintas Anda mungkin berpikir pesawat berbeda satu dengan lainnya namun Anda mendapati komponen utama umumnya sama, yaitu badan pesawat, sayap, ekor, dan dapur pacu alias mesinnya. Setiap pesawat memiliki komponen-komponen ini sesuai dengan desain dan peruntukannya.
Image
Fuselage / badan pesawat
Adalah badan pesawat yang memiliki banyak fungsi. Disamping tempat tempel berbagai komponen utama lain badan pesawat juga terdapat kokpit juga kabin yang berisi bangku-bangku penumpang dan juga bagasi yang dapat diganti dengan bangku tambahan.
Wing / sayap
Ketika aliran udara melewati sayap pesawat, aliran ini menyebabkan gaya angkat yang membuat pesawat dapat terbang. Sayap dibentuk untuk mengambil manfaat gaya ini secara maksimal. Ada yang terletak di atas, tengah maupun dibawah badan pesawat. Desain ini dinamakan berturut-turut sebagai high, mid, dan low wing.
High Wing
Image
Mid Wing
Image
Low Wing

Image
Jumlah sayap juga bervariasi, yang bersayap tunggal disebut monoplane, yang ganda disebut biplane.
Image
Untuk membantu menerbangkan pesawat, sayap punya dua macam sirip yang menempel diujung dan dipangkal sayap. Masing masing disebut sebagai aileron dan flap. Aileron (kemudi guling) terbentang dari tengah sayap sampai keujung tiap sayap yang bergerak keatas dan kebawah secara berlawanan pada masing-masing sayap, dengan membelokkan seperti stir mobil biasa. Jika  aileron kanan naik maka yang kiri turun juga sebaliknya.
Image
Flap terbentang mulai pangkal sampai pertengahan sayap ditiap sayap, flap ini selalu bergerak searah, jika flap kiri turun maka flap kanan juga turun dengan sudut yang sama. Dikendalikan dengan menarik tuas seperti rem tangan pada mobil, atau memutar roda kerekan atau juga secara elektris pada tipe pesawat yang lebih muda tahun pembuatannya.
Image
Empennage / ekor
Pada ekor pesawat ada stabiliser tegak dan stabiliser horisontal. Masing-masing tak bergerak dan berfungsi seperti bulu pada panah untuk menstabilkan pesawat dan membantu Anda meluruskan pesawat.
Image
Di ekor juga ada rudder / kemudi tegak yang ditempelkan dibelakang stabiliser tegak. Gunanya menggeser hidung pesawat saat terbang kekiri dan kanan, dikendalikan dengan pedal kaki. Rudder juga dikombinasikan dengan aileron agar pesawat membelok sempurna.
Kemudian juga ada elevator yang ditempelkan dibelakang stabiliser horisontal. Saat terbang berguna menaikkan dan menurunkan hidung pesawat sampai mencapai ketinggian yang diiinginkan, dengan menarik atau mendorong yoke atau stik. Umumnya elevator punya sirip tambahan yang kecil dibelakangnya disebut trim tab. Gunanya mengatur tekanan yang harus dikeluarkan saat memposisikan sudut tanjak / tukik. Trim tab diatur didalam kokpit oleh roda yang bisa diatur kedepan dan kebelakang.
Image
Stabilator
Beberapa desain ekor memiliki tipe stabiliser horisontal unik yang bisa bergerak naik turun pada engselnya (pivot point) sehingga berfungsi seperti elevator. Sirip ini disebut stabilator, seperti yang diaplikasikan di pesawat PA 28-181 Archer II misalnya. Dibelakangnya ada sirip kecil semacam trim tab yang disebut antiservo tab fungsinyapun juga sama yaitu menjaga sudut tanjak atau tukik tanpa kontrol berlebih. Tanpa antiservo setir terasa sangat ringan sehingga cenderung over control, dan pesawat jadi “liar” gerakannya.
Image
Landing gear / roda
Gunanya menyerap beban dan menyangga pesawat saat di darat. Umumnya ada tiga bagian yaitu didepan (hidung) untuk menyetir, juga dikiri dan dikanan (main landing gear). Umumnya sekarang seperti demikian (yang disebut tricycle) namun jaman dulu untuk kemudi / setir diletakkan diujung ekor (taildragger / tailwheel). Landing gear ada yang dapat ditarik masuk kesayap (retractable gear) namun banyak juga yang tidak (fixed). Keuntungan jenis yang dapat ditarik adalah mengurangi hambatan saat terbang.
Image
Shock strut / peredam kejut
Seperti pada mobil pesawat juga butuh peredam kejut pada roda. Peredam ini berfungsi meredam goncangan saat mendarat, juga menstabilkan pesawat saat rolling saat takeoff. Seperti di mobil peredam juga ada yang berbentuk teleskopik yang diisi gas atau oli dan per daun (spring), atau kombinasi keduanya.
Image
Brake / rem
Rem pesawat bekerja layaknya mobil namun perbedaannya ada pada penempatannya, rem pesawat ditempatkan hanya di main gear umumnya terpisah kiri dan kanan. Karenanya bisa dioperasikan terpisah pula (differential braking). Umumnya diletakkan diatas pedal rudder, gunanya saat membelok lebih tajam didarat jika diperlukan saat taxi.
Image
Powerplant / dapur pacu
Pada pesawat kecil biasanya terdiri dari mesin dan baling-baling. Putaran mesin juga membangkitkan listrik dari dinamo ampere / alternator atau generator yang diperlukan peralatan elektronik seperti radio, juga menggerakkan sumber vakum yang dibutuhkan beberapa instrumen terbang, dan memanaskan kabin jika suhunya turun. Mesin pesawat tergantung (mounted) didinding yang juga berfungsi sebagai penyekat (firewall).
Sertifikasi pesawat
Sejauh ini kita membahas tentang pesawat yang biasa terlihat namun masih banyak yang juga disebut pesawat tidak hanya pesawat terbang sayap tetap namun juga helikopter, pesawat luncur (glider), dan balon terbang.  Untuk membedakannya sesuai jenisnya otoritas membaginya dalam dua sistem kategori, kelas dan tipe. Seorang penerbang hanya diijinkan menerbangkan pesawat sesuai dengan kategori, kelas dan tipe pesawat yang sesuai dengan sertifikat terbangnya.
Untuk sertifikasi pesawat, kategori adalah menyangkut kegunaan yang diinginkan dan batasan yang berlaku pada pengoperasiannya. Kategori normal dan utility contoh umum pada pesawat kecil, umumnya pesawat latih memenuhi syarat kedua kategori ini tergantung pada berat saat terbang. Kategori aerobatik umumnya memiliki batasan yang sedikit karena rancang bangunnya sendiri sudah sangat kuat daripada kategori normal dan utility. Pesawat komuter didesain untuk mengangkut penumpang namun terbatas sampai 19 orang dan 19.000 lbs barang kebawah. Pesawat transport biasanya digunakan airliner dan pesawat besar lain yang melebihi batas-batas berat beban dan penumpang biasanya.

Semoga bermanfaat yaa !!! :D


By Animart